Low dah baca.... jangan lupa selipkan komentar yach... >_^

Jika tag tertuang bumbu yang berwarna warni, mana mungkin corat coret ini menjadi sesempurna sperti dlam mimpi....

Senin, 29 Agustus 2011

Dalam Bimbang


Sakit mendengarnya…
Tax rela… pun tax kuasa tux menahannya…
Mengalir bgitu saja…
Innocent… sperti tanpa  dosa…
Slalu begitu… sama…
Buat q tax mau n tax mampu menatapnya…
Ntah apa yg q rasa…
Sulit menerkanya…
Naluri bertanya…
Inikah CINTA???
Namun…
Apa beda antara cinta n nafsu belaka???
DOSA atau KARUNIA???
NIKMAT atau MAKSIAT???
Bimbang…. Galau…
Ragu…
Masih b’pacu dalam satu…
Q rasa memang tax ada yg salah…
Tgt siapa lah yg kan mengolah…
Bila hati tlah terpaut…
Tax ada kata dan gaya bahasa negative yg bza tux melukiskannya….

Tax ada yg bza mngungkap rahasia hati…
Selain dirinya, diriq sendiri n Robbul Izzati…

Bila bahagia mulai tercipta…
Ingatlah akan dosa…


_A3_220211….


Rabu, 24 Agustus 2011


Kau poleskan cinta dalam guratan nadi Q
Ulazkan senyum dalam kepolosan cinta Q
Ukirkan nama pada selubung qolbu Q
Pahatkan rasa pada asa jiwaku
Tanpamu apalah arti cinta
Yang Q simpan rapat dalam hati ini

Sambutlah cinta Q
Dgn kelapangan tulus ikhlasmu
Atas diri Q yg mengharapmu
Datang membawa alunan lagu
Merdu… suaramu
Membuka lubuk hatimu
Tuk diri Q yg memujamu…
Namun…
sanggupkah aQ mengungkapkan
Sgala cinta yg lama t’sembunyi d balik kelambu hati?

Entah kapan waktunya
Entah aQ atau…
Waktulah yg kan sanggup meluapkannya
Aq tak tau pasti
karna aQ t’ombang ambing
d antara galau yg mencekam Q…
Tak ada daya Q tumpas sgala rasa
Tapi Q yakin
Rasa akan mengalir
Seiring waktu bergulir

Sang Penguasa Detik Hidup…
Biarlah aQ mencintainya
Dgn sgala cara
Penuh asa
Berilah segenap kekuatan
Tuk menggapai cita
Dalam jiwa cinta Qta

Tp…
Akankah dirimu
Menerima sbuah ilusi dari mimpi Q
Q harap kau pahami
Arti cinta yg menyayat batin Q
(Tuesday, May 27 ’08)

Suatu Kala.....


Hanya ada bayangmu di hatiQ
Membalut lembut
Hingga tertutup
Tak bisa lepas jeratan cinta mu
Oleh memori Q
Tlah kau ulas bias senyum indah mu
Pada selimut…
Merah jambu d hati Q
Tak bisa Q lepas pula
Ikatan pita cinta mu
Kau kunci hati Q
Sembunyikannya dlm ukiran nama Q
Di hati mu
Tak berusaha Q mengambilnya
Karena cinta…
Hanya milik mu…
Selamanya…
(Tuesday, May 27 ’08)

Terbuang.........


Terbuang…
tertusuk duri
Meninggal Q pergi
Kala mimpi hanya ilusi
Tak mungkin dpat tertarik lagi
Tuk kembali menemani
Saat sepi & sunyi menggelayuti
Lantunan lembut suara hati

Tak pendengarpun jadi saksi
Terbuangnya diri ini
Hanya dgn Rahman ya Rabbi
Hanya dgn Rakhim ya Illahi
aQ dapat berdiri
Tuk bangkit perbaiki
Diri yang kian tersakiti
Oleh tumpukan memory
(Tuesday, January 06 ’09)

Kini.............


Kini...,
cinta yg tlah merasuki kalbu Q
Yg dulu tersusun demi dirimu
Yg tumbuh subur dgn kasih sayang yg kau siramkan kpd Q
Hancur berantakan...
Pecah berkeping-keping
Walau walau rasa itu dpt Q susun kembali
Namun tak akan sesempurna dulu lagi
Molekul unsur penyusun hati Q
Berubah sudah pergi
Molekul lain datang tux mengganti
Walau sedikit b’senyawa
Namun…
Tetap saja Q tak bisa menetralkannya…
(Friday, January 23 ’09)

Dalam.........


Dalam lamunan gersang…
Hanya dirimu yang terbayang
Tersenyum mengembang
Penuh ketulusan…
Saat itulah…
Kau warnai lamunan yg kian mengindah
Kian berwarna
Kian terasa…
Dengan adanya kau di depan mata
Kala Q tersadar…
Rasa Q hambar
Akan ketiadaan mu
Jiwa Q remuk karna diri mu
Yang hanya sebatas bayangan
Fatamorgana yg takkan jadi kenyataan
aQ larut dalam kekecewaan
Tenggelam Q dalam keputus asaan
Akan diri mu yang sebatas pujaan
Tak bisa nyata…
Coz kau hanya maya
Semu… yg hanya buat Q ragu
Akan adanya rasa itu…
(Friday, January 23 ’09)

.....

Secercah sinar…
Pergi berpendar…
Hilang terbidik
Bayangan terbalik
Mata berputar-putar
Pandangan Q pudar
Terjatuh sungguh
AQ luluh
Dalam air keruh
Karna cinta Q yang luruh…

(Tuesday, Feb 03 ’09)

Sore itu...........


Rintik hujan sore itu
Menaungi langkah Q dengan langkah mu
Mewarnai detik2 temu tatap matamu terhadap Q
Dag dig dup degup jantung Q
kian melaju
Seiring proses pemompaan yang sedang berpacu
Segera Q buang jauh
Perasaan2 & pemikiran Q yang kian ricuh
Senada dengan alunan deras hujan yang bergemuruh
Merampas ketenangan jiwa menjadi riuh
Tak sempat balas sungging manis senyum mu
Yang merekah indah memikat diri Q
Bukan Q tak mau
Tapi, karna Q terlalu galau
merajut kembali untaian ketenangan
yang tadi sempat dirampas waktu
(Memory March 08 ’09)

Tanya Q


Bimbang...
Galau ...
Ragu ...
Berpacu dalam satu…
Loncatan isu demi isu
Keluar deras dari mulut ke mulut
Mencoba tak percaya
Tapi Q tak bisa
Berita demi berita
Mulai meracuni pikiran… hati serta perasaan
Entah knapa?
Aku smakin menderita
Padahal kau bukan siapa2
Adakah rasa yang berbeda
Q coba tangkis & tepis
Meski smakin miris
Dan Q putuskan…
Q hanya mempercayai mu meski sempat terhalang,
info2 yang berlalu lalang
(March 17 ’08)

Magellanz....

Kau bagaikan serabut biru
Menyelimuti untaian pijaran merah jambu
Yang membungkus rapat kilauan putih pijar di hati q
M’bwat kepingan-kepingan itu terasa jelas memancar & smakin memancar…

MAGELLANZ…

Walaupun Q tak hidup dalam dirimu…
Namun,
Perumpamaan romantisme rupamu
Masih slalu terpatri dalam kalbu Q
Memacu tiap pijakan langkah diriku…
Menuju Mu…

(Saturday, 17 Oct '09)

Di antara....

Kala Q ceria…
Di sisi lain dy menderita
Mungkin saat itu Q tak pernah merasa
Bahwa aQ lah bencana bagi mereka ber2

Tak ada niat Q lakukan itu smua
Tak t’bersit setitik pun noda
Tux mengecewakannya

Q rasa memang
Tax selamanya cinta
Berbuah bahagia
Slalu ada aral di dalamnya

Tapi mengapa baru sekarang Q menyadarinya?
Andai sejak dulu kala
Mungkin semuanya takkan menjadi lara

Seiring waktu yang tiada malunya berputar
Rasa Q untuknya pun kian memudar
Walau kadang terasa hambar
Namun Q tak akan berubah menjadi kilat yang kurang ajar untuk menyambar-nyambar
Q kan slalu setia menjalaninya dengan bersabar
Sesabar sang fajar
Yang setia menanti mentarinya tuk bersandar & bersinar…
Demi terpupuknya kedamaian dalam kehidupan


(Sunday, July 26 ’09)

Sabtu, 20 Agustus 2011

Sweet Seventeen?? Bagaimana rasanya...

Knapa yaa umur tepat 17 sgt familiar dgn sebutan 'sweet seventeen'??

Berdasar dr alasan2 tmen2... Katanya.... "Umur 17 tuh berarti Qt dah bisa disebut 'gedhe'. Buktinya punya KTP min 17 thn, punya SIM min.17 thn, nonton film di bioskop yg berlabel 'dewasa' min.17 thn, and bla bla bla.....Pokok nya special dech" (GJ banget ga sie?...)

17 tahun... yaa 17 tahun... biasa adja tuch! Nothing special!! Spt biasa....
Gara2 tuh rumor aQ jadi ikutan GJ gimana harus menghadapinya.....

Kamis, 04 Agustus 2011 bertepatan dgn 04 Ramadhan 1432 H, berbondong2 adek2 kelas n tmen2 menyalami Q sembari berbisiklah, berteriaklah "Selamet ya mba.... bla bla bla". Emang ada apa ?!? tanya Q. "Skarang mba Lia dah gedhe! Traktir lho! Hoho! " kata some one... Barulah aQ ingat. Ternyata hari ini tepat 17 thnny aq menapak dan berpijak di dunia.... Sungguh tak terasa betapa waktu berputar begitu cepatny... Seakan-akan aq tak percaya... Ini maya atau nyata... Mengapa Q harus terlambat menyadarinya???

Sehari sblom hari H, Q rasa resah dan gelisah... Mengapa ini??
Q sadari... setiap detik, menit yg tlah Q lalui tak akan bisa kembali lagi...
Q buka diary yg tlah lama tak q curhati... Q baca lagi tulisan2 q dulu.... Q resapi dan Q koreksi....
Sangat kurang memuaskan!
Q gunakan untuk apa amanat waktu yg diberikanNya untuk Q slama ini??
Buliran kristal mengalir dgn sendirinya...
MUHASABAH lah!
Hati Q angkat bicara...
Tenggelam Q dikesunyian malam mengadu dan berkeluh kesah hanya bersamaNya...

Itukah Rasanya??
Jika memang benar yg dimaksud 'sweet' adalah apa yg Q rasa, maka betapa beruntungnya... Aq tak salah mengartikan dan menafsirkan rasa... Semoga selalu setia jiwa ini dalam rengkuhNya. Amin.

Seventeen?? Sesungguhnya sama saja, tak ada beda dgn hari2 biasa sebelumnya... Hanya kebanyakan Qt saja yg terlalu lebay menyambutnya...
Memang benar 17thn itu sudah tak pantas lagi menyandang gelar 'anak kecil'. Tapi apalah beda bila kelakuan tak sejalan? Ngakuny dah gedhe tp sifat n sikap masi childish, ga match banget khan?

Namun bukan berarti jua sikap n sifat Qt harus sama dgn sebelumnya!
Must be BETTER than before!






Jumat, 19 Agustus 2011

Embun tak pernah mengutuk Matahari

"Embun tak pernah mengutuk matahari yg mnyebabkanya tiada meski denyut masih panjang"

Kini Q menguap...
Panasnya yang buat Q lenyap...

Terpeleset jatuh...
Sirna_musna, mjd fatamorgana...
Hilang_terlepas dan terhempas...

Daun... aQ rindu bersama mu...
Merajut kembali untaian kenangan itu...
Tapi... apa daya Q...
Q tak bisa lagi menggapai mu...
Kau tergoyah_Qt terpisah...